Aku Ingin

Jumat, 22 Oktober 2010


Aku ingin mencintaimu dengan sederhana:
dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu
kepada api yang menjadikannya abu



Aku ingin mencintaimu dengan sederhana:
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan
kepada hujan yang menjadikannya tiada
:: Sapardi Djoko Damono



Read more...

Hujan Bulan Juni


tak ada yang lebih tabah dari hujan bulan juni
dirahasiakannya rintik rindunya kepada pohon berbunga itu
tak ada yang lebih bijak dari hujan bulan juni
dihapusnya jejak-jejak kakinya yang ragu-ragu di jalan itu
tak ada yang lebih arif dari hujan bulan juni
dibiarkannya yang tak terucapkan diserap akar pohon bunga itu
 :: Puisi Sapardi Djoko Damono

Read more...

Koreksi Diri Sebelum Koreksi Orang Lain

Rabu, 20 Oktober 2010

    • Abi Hafidz Sulthan Orang yg berani membuka kekurangan org lain, itu biasa. Org yg berani membincangkan org lain, itu tdk istimewa. Sebab itu bisa dilakukan org yg tdk punya apa2 sekali pun. Tapi, kalau ada org yg berani melihat kkurangan diri sendiri, bertanya ttg kekurangan itu scr sistematis, lalu dia buat sistem untuk melihat kekurangan dirinya, inilah calon orang besar. !!!

      01 Oktober jam 21:11 ·  · 
        • Abi Hafidz Sulthan Pemimpin mana pun bakal jatuh terhina manakala tdk punya kberanian mengubah dirinya. Org sukses manapun bakal rubuh kalau dia tdk punya keberanian utk mengubah dirinya. Kata kuncinya adalah keberanian. Berani mengejek itu gampang, berani menghujat itu gampang, tapi, tdk sembarang org yg brani melihat kkurangan diri sendiri. Ini hanya milik orang2 org yg sukses sejati.
          01 Oktober jam 21:14 ·  ·  13 orang
        • Lilis Mariana Lilis mariana sangat menyukai status anda...:-)
          01 Oktober jam 21:15 · 
        • Leopanca Priana menyukai status anda
          01 Oktober jam 21:17 · 
        • Dali Wildan like this...
          01 Oktober jam 21:17 · 
        • Abi Hafidz Sulthan Prumpamaan yg jelasnya adalah sperti kita membangun pondasi utk membuat rumah. Apalah artinya kita memikirkan dinding, mikirkan genteng, mikirkan tiang shebat apa pun, kalau pondasinya tdk pernah kita bangun. Jadi yg merupakan titik klemahan kita sbg manusia adalah lemahnya ksungguhan utk mngubah dirinya, yg diawali dgn keberanian melihat kkurangan diri.
          01 Oktober jam 21:19 ·  ·  10 orang
        • Reni Mukhereni Mantap,, koreksi diri sblm koreksi org lain.he
          01 Oktober jam 21:19 · 
        • Nur Elisa Nurelis remen sanget pimaturipun njenengan...
          01 Oktober jam 21:22 · 
        • Abi Hafidz Sulthan Siapapun yg bercita2 besar, rahasianya adalah prubahan diri sendiri. Ingin mngubah Indonesia, caranya ubah saja diri sendiri. Betapapun kuatnya keinginan utk mngubah org lain, tapi kalau tidak dimulai dari diri sendiri, semua itu menjadi hampa. Setiap keinginan mengubah hanya akan menjadi bahan tertawaan kalau tidak dimulai dari diri sendiri. Org di sekitar kita akan menyaksikan kesesuaian ucapan dengan tindakan kita.
          01 Oktober jam 21:23 ·  ·  11 orang
        • Abi Hafidz Sulthan 
          Sama..kalau ada org yg bertanya ttg sulitnya mngubah anak, sulitnya mengubah istri/suami, jawabannya dalam diri org itu sendiri. Jangan dulu menyalahkan org lain, ktika mrka tdk mau berubah. Kalau kita sebagai dosen,guru, pemimpin jangan ba...Lihat Selengkapnya
          01 Oktober jam 21:30 ·  ·  12 orang
        • Abi Hafidz Sulthan 
          Sahabat... Jangan terlalu banyak bicara. Lebih baik bersungguh2 memperbaiki diri sendiri. Jadikan perkataan makin halus, sikap makin mulia, etos kerja makinsung guhsungguh, ibadah kian tangguh. Ini akan menjadi saksi.
          Mudah2an, kita bisa menjadi org yg sadar bahwa kesuksesan diawalidari keberanian melihat kekurangan diri sendiri. Amien!!
          01 Oktober jam 21:35 ·  ·  10 orang
        • Anindya Rukmana sipp...like this...
          01 Oktober jam 21:36 · 
        • Agus Ahmad Rifai المفردون Zadanallah ilman wa hirshan
          01 Oktober jam 21:39 ·  ·  1 orang
        • Friska O Fediaz like this!!! :).
          01 Oktober jam 22:04 · 
        • Prie Priyanti Wow.. Status yg merupakan pencerahan.. Maturnuwun...
          01 Oktober jam 22:07 · 
        • Yulie Lian Assm...s7 bgt bgt...slalu jaga hati jgn kotori dg mulut sndiri dg mmbicrkn/mmbuka aib org lain....mga qt trhindar dr hal'' spt tu..lbih baik diam wlau t' ssuai..ibrt ppth mulutmu harimau mu....tu c k mnrt ylie bg...
          01 Oktober jam 22:09 · 
        • Abi Hafidz Sulthan Semoga Allah menambahkan kita ilmu dan bersemangat mencarinya....amin
          01 Oktober jam 22:12 ·  ·  2 orang
        • Sekar Ketaton Amin al fatehah,,,
          01 Oktober jam 22:16 · 
        • Wiendra Jaya 
          Subhaanallaah walhamdulillaah...
          tersaring di akal, nancep di hati!
          saatnya muhasabah...
          saatnya 'bernyali' utk melihat minus di diri sendiri...
          terima kasih nasehat dan ajaknnya pak!
          juga kumohonkan do'a... agar ku lbh pny keberanian itu.
          Laa hawla wa laa quwwata illa billaah...
          jazakallahu khairan, pak syafri.
          Wassalamu'alaikum warohmatullaahi wabarokaatuh...
          01 Oktober jam 22:31 ·  ·  4 orang
        • Haji Adek Ambar Krydanto 
          Subhaanallaah walhamdulillaah... semoga kita selalu dalam rahmat dan Ridho Allah SWT ..... saling mengingatkan demi kebaikan ...Amin...Amin...Amin..
          ------------------------------------------------------------
          “Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh dan nasehatmenasihati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kebenaran” (QS. Al Ashr: 1-3).
          02 Oktober jam 13:36 ·  ·  4 orang
        • Siti Chotidjah 
          Ada bebrp cara utk memperbaiki diri kita (menurut Ibnul Qaiyim). Di antrnya cari teman yg jujur & kuat agamanya. Jdkanlah dia pengawas yg mengingatkanmu thdp akhlak & aneka perbuatan yg hrs km jauhi.
          Umar ibn Al-Khattab prnh mengatakan,"Smg Allah mengasihi orang yg menunjukkan aib2ku kpdku"
          Ll carilah informasi sgl aib km dr musuh2mu. Sbb dr mrklah km akan lbh bnyk th semua kekuranganmu, dibanding pr sahabatmu yg cenderung me-nutup2pi. Km jg hrs bnyk bergaul, Dr situ km th mn orang tercela, yg ptt km jauhi
          03 Oktober jam 20:04 ·  ·  4 orang
        • Buca Fesbuk mengubah diri seperti mengubah miniatur jagad raya... ^__^
          03 Oktober jam 20:29 ·  ·  2 orang
        • Bayu Isworo makasih sobat ^_^
          03 Oktober jam 20:36 · 


Read more...

Happy Eid Mubarak 1431 H

Selasa, 14 September 2010

I met Iman, Taqwa, Patience, Peace, Joy, Love, Health & Wealth today.

They need a permanent place to stay.

I gave them your address.

Hope they arrived safely to celebrate Idul Fitri with you.


May Allah bless you and your family...











e-card sources : 

Read more...

3 S, Shalat, Sedekah, Sabar

Selasa, 11 Mei 2010

Kalau kita bertakwa (khususnya 3S : shalat, sedekah, sabar) maka kita akan diberi Furqaan (pembeda) (QS.8:29). Yang membuat kita bisa membedakan mana yang benar dan mana yg salah. Yang membuat kita bisa membedakan mana yang tulus dan mana yang dusta. Kita juga bisa merasakan energi negatif (keburukan) yang keluar dari orang yang akan menipu atau membohongi kita. (Ust. Muhammad Farid)

Read more...

Diantara Sebab Yang Memudahkan Turunnya Rizqi

Jumat, 30 April 2010

Diantara sebab-sebab yang melapangkan rizki adalah sebagai berikut:
KEBANYAKAN orang sering menuntut kepada Allah untuk diberi banyak kemudahan, tetapi kebanyakan orang melupakan untuk melakukan hal-hal yang menyebabkan Allah mempermudah mengkabulkan keinginanya...

*** PERBANYAK ISTIGHFAR Termasuk sebab yang mendatangkan rizki adalah istighfar dan taubat, sebagaimana firman Allah yang mengisahkan tentang Nabi Nuh Alaihissalam ,

"Maka aku katakan kepada mereka:"Mohonlah ampun kepada Rabbmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun" niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai." (QS. 71:10-12)

Al-Qurthubi mengatakan, "Di dalam ayat ini, dan juga dalam surat Hud (ayat 52,red) terdapat petunjuk bahwa istighfar merupakan penyebab turunnya rizki dan hujan."

Istighfar yang dimaksudkan adalah istighfar dengan hati dan lisan lalu berhenti dari segala dosa, karena orang yang beristighfar dengan lisannnya saja sementara dosa-dosa masih terus dia kerjakan dan hati masih senantiasa menyukainya maka ini merupakan istighfar yang dusta. Istighfar yang demikian tidak memberikan faidah dan manfaat sebagaimana yang diharapkan.

*** BERSUNGGUH SUNGGUH DALAM BERIBADAH, Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiallaahu anhu, dari Nabi Shalallaahu alaihi wasalam bersabda, "Allah Subhannahu wa Ta"ala berfirman, artinya,

"Wahai Anak Adam Bersungguh-sungguhlah engkau beribadah kepada Ku, maka Aku akan memenuhi dadamu dengan kecukupan dan Aku menanggung kefakiranmu. Jika engkau tidak melakukan itu maka Aku akan memenuhi dadamu dengan kesibukan dan Aku tidak menanggung kefakiranmu."

Tekun beribadah bukan berarti siang malam duduk di dalam masjid serta tidak bekerja, namun yang dimaksudkan adalah menghadirkan hati dan raga dalam beribadah, tunduk dan khusyu" hanya kepada Allah, merasa sedang menghadap Pencipta dan Penguasanya, yakin sepenuhnya bahwa dirinya sedang bermunajat, mengadu kepada Dzat Yang menguasai Langit dan Bumi.

"Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar. Dan memberinya rezki dari arah yang tidada disangka-sangkanya." (At Thalaq 2-3)


Read more...

Ragu (Jumlah Raka’at) dalam Shalat? Sujud Sahwi Solusinya

Senin, 26 April 2010

Tidak jarang disaat kita melaksanakan sholat, baik dalam keadaan sholat, maupun sudah selesai salam, timbul rasa keraguan dalam hati kita. Keraguan tersebut bisa berupa lupa jumlah raka`at yang telah dikerjakan (tertambah ataupun terkurangi), lupa tasyahhud awal, ragu saat sholat sedang berada di raka`at keberapa dan lain sebagainya.

Dan bila hal ini terjadi pada kita, jangan risau maupun bingung. Beruntunglah bagi orang yang mencintai sunnah, yakni ahlussunnah wal jama`ah. Kenapa? Karena kita tidak perlu mengada-adakan sesuatu ataupun mengarang-ngarangnya seperti yang sering dilakukan ahlul bida`seperti kaum sufi, kaum syiah, tariqat-tariqat dan seluruh firqoh yang sesat dan menyesatkan diluar ahlul hadith, ahlussunnah waljama`ah. Sebab telah ada sunnah yang telah dicontohkan Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam kepada kita tentang hal ini. Mau tahu…? Silahkan simak penjelasannya di bawah ini:
Kasus 1

Apabila seseorang lupa dalam sholatnya, sehingga tertambah 1 kali ruku` atau 1 kali sujud atau 1 kali berdiri atau 1 kali duduk, maka orang tersebut harus meneruskan sholatnya sampai salam, untuk selanjutnya melaksanakan sujud sahwi (dua kali sujud), lalu salam kembali.
Contohnya:

Apabila seseorang melaksanakan sholat Dzuhur, kemudian dia berdiri untuk raka`at ke lima (ke-5), tiba-tiba ia ingat ataupun diingatkan orang lain, maka ia harus duduk kembali TANPA TAKBIR, lalu membaca TASYAHHUD AKHIR DAN SALAM, kemudian ia sujud sahwi (dua kali sujud) lalu salam kembali.
# Bila orang tersebut mengetahuinya (tambahan tadi) setelah selesai sholat, maka ia tetap harus sujud sahwi dan salam kembali.
Kasus 2

Apabila seseorang salam sebelum sempurna sholatnya karena lupa, namun tidak lama berselang setelah salam tersebut tiba-tiba ia ingat ataupun diingatkan orang lain dengan catatan: lama waktu ia teringat atau diingatkan tersebut kira-kira sama dengan lamanya dia sholat (mulai sholat sampai salam) maka ia harus menyempurnakan sholatnya yang tertinggal tadi kemudian salam dan setelah itu sujud sahwi (dua kali sujud) dan salam kembali.
Contohnya:


Apabila seseorang sholat Dzuhur, kemudian ia lupa dan langsung salam pada raka`at ke 3 (tiga), tiba-tiba ia ingat ataupun diingatkan orang lain, maka dia harus menyempurnakan raka`at ke 4 (empat) dan salam (hanya mengerjakan 1 raka’at saja), lalu sujud sahwi (dua kali sujud) untuk seterusnya salam.
# Bila orang tersebut sadar akan kekurangan raka`atnya tersebut DALAM JANGKA WAKTU YANG LAMA, maka ia harus mengulang sholatnya dari awal.
Kasus 3

Apabila seseorang meninggalkaan tasyahhud awal atau kewajiban lainnya dalam sholat KARENA LUPA, maka ia harus sujud sahwi (dua kali sujud) sebelum salam. Dan hal ini menjadi tidak mengapa baginya. Namun jika ia ingat bahwa ia belum membaca tasyahhud awal tersebut atau kewajiban lainnya itu sebelum berobah posisi-nya, maka hendaklah ia tunaikan (tasyahhud awal atau kewajiban lainnya tersebut). Dan hal demikian menjadi tidak mengapa baginya.
Jika ia ingat setelah perubahan posisi tetapi sebelum sampai pada posisi yang berikutnya, hendaklah ia kembali ke posisi yang pertama untuk menunaikan tasyahhud awal atau kewajiban lainnya tersebut.
Contohnya:

Apabila seseorang lupa tasyahhud awal dan ia langsung berdiri ke raka`at ke 3 (tiga) dengan sempurna maka ia tidak boleh kembali duduk dan wajib atasnya sujud sahwi sebelum salam.
# Bila ia duduk tasyahhud tetapi lupa membaca tasyahhud, kemudian ingat sebelum berdiri, maka ia harus membaaca tasyahhud dan kemudian menyempurnakan sholatnya, TANPA SUJUD SAHWI.

# Demikian juga bila ia berdiri seblum tasyahhud kemudian ingat sebelum berdirinya sempurna, maka ia harus kembali duduk dan bertasyahhud untuk kemudian menyempurnakan sholatnya.
# catatan:
Tetapi para `Ulama menyatakan bahwa ia harus tetap sujud sahwi dikarenakan ia telah menambah satu gerakan yakni bangkit ketika hendak berdiri ke raka`at ke 3. Wallahu a`lam.
Kasus 4

Apabila seseorang ragu dalam sholatnya apakah telah 2 raka`at atau sudah 3 raka`at dan ia TIDAK MAMPU menentukan yang paling rojih (kuat) diantara keduanya maka ia harus membangun di atas yaqin JUMLAH YANG TERKECIL kemudian sujud sahwi sebelum salam dan setelah itu ia memberi salam.
Contohnya:

Apabila ia sholat Dzuhur dan ragu pada raka`at ke 2 (dua), apakah ini masih berada di raka`at ke 2 (dua) atau sudah ke 3 (tiga) dan ia tidak mampu menentukan yang paling rojih (benar) diantara keduanya maka ia harus memilih yang 2 (dua) raka`at (jumlah terkecil). Kemudian ia sempurnakan sisanya lalu sujud sahwi (dua kali sujud) sebelum salam kemudian setelah itu memberi salam.
Kasus 5

Apabila seseorang ragu dalam sholatnya, apakah telah 2 (dua) raka`at atau sudah 3 (tiga) raka`at, namun walaupun demikian, ternyata ia MAMPU untuk menentukan yang paling rojih (benar), maka ia harus membangun diatas yang diyakininya itu (apakah yang 2 raka`at ataupun yang 3 raka`at) kemudian ia sempurnakan hingga salam lalu ia sujud sahwi kemudian salam kembali.
Contohnya:

Apabila seseorang sholat Dzuhur, kemudian ia ragu pada raka`at ke 2; apakah ia masih dalam raka`at ke 2 atau sudah masuk raka`at ke 3. Namun kemudian timbul keyakinan yang kuat dalam hatinya bahwa ia berada pada raka`at ke 3 maka ia harus membangun sholatnya di atas keyakinannya itu (raka`at ke 3) lalu ia sempurnakan sholatnya hingga salam, kemudian ia sujud sahwi untuk selanjutnya salam kembali.


# Apabila keraguan datang kembali setelah ia selesai dari sholatnya, maka itu tidak dianggap atau ia tidak perlu memperdulikannya kecuali ia yakin sekali.

# Apabila ia sering ragu, maka keraguannya itu tidak dianggap atau ia tidak perlu memperdulikannya, karena itu hanyalah merupakan rasa was-was (dari syaiton).



Demikian penjelasan tentang sujud sahwi. Semoga bermanfaat dan selamat menjalankan sunnah ini.~
سبحانك اللهم وبحمدك
أشهد أن لا إله إلا أنت
أستغفرك وأتوب إليك

Sumber: dikutip dari Kitab “RASAAI’IL FII AL~WUDHU’ WAL GHUSLI WA ASH~SHOLAH”
Penulis: Syaikh Muhammad Ibnu Sholih Al~’Utsaimin Rahimahullahu Ta`ala
Halaman: 36, 37, 38
Diterjemahkan dari Bahasa Arab ke Bahasa Indonesia oleh: Al Akh Dzakwan

( http://thullabul-ilmiy.or.id )

Sumber:
http://rumahbelajarku.wordpress.com/2010/04/22/ragu-dalam-shalat-sujud-sahwi-solusinya/

Read more...

BlogUpp!

FEEDJIT Live Traffic Feed

TweetMe!

"Dini darling, life without love is like not living at all. Show the universe that you are ready to accept the wonders of love."

  © Blogger template Brownium by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP